“Rilis Media”
Awasi dan Lawan Seluruh Usaha Pemerintahan Anti Kaum Tani SBY Memenangkan Secara Culas Calon Presiden penindas Rakyat, Anti Kaum Tani, Anti HAm dan Anti Demokrasi Dengan Memobilisasi Kekuatan Kaum Tani Dan Seluruh Rakyat Indonesia Seluas-luasnya.
Selamat menunaikan ibadah puasa bagi seluruh anggota AGRA dan kaum tani lainnya yang beragama Islam, semoga mendapatkan limpahan rahmat dan karunia, di tengah kehidupan ekonomi dan suasana politik yang tidak mudah.
Semoga perjuangan untuk meringankan beban kaum tani secara ekonomi tetap berjalan dan memberikan manfaat terlebih dalam situasi krisis saat ini : lahan pertanian yang terbatas, biaya produksi yang terus meningkat, peribaan yang semakin merajalela, harga hasil pertanian yang rendah, dan upah kerja buruh tani yang sangat rendah. AGRA menyerukan agar perjuangan untuk pengembalian tanah yang telah dirampas oleh para perkebunan besar, tambang dan taman nasional terus diperjuangan, demikian pula dengan permasalahan-permasalahan lainnya.
Kaum tani dan seluruh rakyat Indonesia masih menghadapi proses Pemilihan Presiden setelah pemungutan suara 9 juli 2014. Sebelumnya AGRA telah mengambil sikap untuk tidak memilih Calon Presiden yang telah terbukti menindas gerakan kaum tani dan gerakan rakyat dengan kekerasan serta menghalangi kebebasan ber-organisasi dengan hanya membolehkan satu organisasi tani yaitu Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) selama kekuasaan Orde Baru. Apabila yang bersangkutan menjadi presiden RI, maka kebebasan kaum tani untuk mendirikan organisasi tani dan melancarkan perjuangannya di pedesaan akan mengalami tindasan yan berlipat dibandingkan saat ini. Karena itu, selain tetap memperjuangkan hak-hak demokratis tanpa henti, kaum tani juga harus memperhatikan proses pemilihan presiden ini dari sisi kepentingan kaum tani dan kepentingan seluruh rakyat yang tidak berpunya lainnya.
Konisisten dengan sikap tersebut, AGRA meminta kepada seluruh AGRA Provinsi, AGRA Kabupaten, AGRA Kecamatan dan Ranting-nya untuk tetap berjuang mencegah terpilihnya calon presiden anti kaum tani dengan berbagai kegiatan yang dapat mencegah kecurangan dengan terus-menerus memberikan peringatan dan seruan pemerintahan SBY, lembaga pemilihan umum, birokrasi sipil dan militer serta pengadilan untuk tidak menghalalkan segala secara memenangkan Calon Presiden anti Kaum Tani, Anti Rakyat dan Anti Demokrasi tersebut.
Semboyan umum dari gerakan kita adalah : “Awasi dan Lawan Seluruh Upaya Pemerintah yang berkuasa, lembaga negara dan peradilan untuk memenangkan Calon Presiden Penindas Kaum Tani, Rakyat dan Anti Demokrasi.”
Berbagai pertemuan massa, penanda-tanganan petisi, aksi piket dan delegasi serta pawai dan demonstrasi tetap harus diadakan di desa-desa. Kegiatan yang sama dapat diselenggarakan secara terkoordinasi di tingkatan kecamatan, kabupaten dan provinsi. Aksi serentak secara nasional dalam berbagai bentuknya di adakan tepat tanggal 22 Juli 2014 di bawah payung AGRA dan Organisasi Aliansi Multi-Sektor Front Perjuangan Rakyat (FPR).
AGRA juga memberikan perhatian yang sangat serius terhadap nasib yang menimpa rakyat dan bangsa Palestina yang digempur secara barbar oleh Zionisme Israel. AGRA mengecam Pemerintah RI yang tidak meminta Amerika Serikat dan PBB untuk menghentikan seluruh bantuannya kepada negara dan pemerintah Zionis yang berkuasa di Israel. Bantuan yang diberikan Amerika Serikat pada Zionisme Israel berasal dari sumber kekayaan di Indonesia. Bila dibiarkan, maka bangsa dan rakyat Indonesia secara tidak langsung, melalui Amerika Serikat, membiayai dan membantu Zionisme Israel menindas bangsa dan rakyat palestina.
AGRA menyerukan kepada seluruh anggotanya, kaum tani dan rakyat untuk meneriakkan semboyan solidaritas kepada rakyat Palestina :
“Tindasan Zionisme Israel terhadap rakyat Palestina tidak boleh dibiarkan, Kecurangan Ala Zionis Israel untuk memenangkan Capres Penindas Rakyat harus dilawan.”
“Amerika Serikat harus menghentikan seluruh bantuan senjata dan militer serta ekonomi pada Zionisme Israel.”
Tindakan-tindakan kekerasan yang dilakukan oleh berbagai pihak termasuk oleh aparat negara yang dapat menciptakan kekacauan umum tidak boleh direspon dengan kekerasan yang sama. Gerakan tani demokratis nasional tetap sabar dan militan dalam memenangkan tuntutannya.
Demikian pernyataan ini dibuat agar diperhatikan dan dijalankan sebaik-baiknya dengan tetap memperhatikan keadaan nyata daerah masing-masing.
Pimpinan Pusat
Aliansi Gerakan Reforma Agraria (PP.AGRA)
Rahmat
Sekjend
Tidak ada komentar:
Posting Komentar