Sebanyak 30 orang perwakilan pimpinan AGRA dari berbagai desa di Wonosobo melakukan Aksi solidaritas perjuangan petani karawang melawan perampasan tanah yang dilakukan oleh PT. Agung Podomoro Land yang didukung oleh pemerintah dengan mengerahkan ribuan brimob. Aksi ini dilakukan bersama front mahasiswa nasional dibawah payung front perjuangan rakyat, aksi dimulai dari alun alun wonosobo pukul 11.30.
Aksi dilanjutkan dengan long march sejauh 1,5 km menuju polres wonosobo sebagai sasaran aksi. sesampai polres aksi dihentikan sementara untuk ibadah sholat dzuhur dan istirahat. aksi dilanjutakan kembali barisan aksi meminta agar diperbolehkan masuk kedalam halaman polres. tetapi dicegah dengan mengunci pagar dan dibawah penjagaan satuan sabhara yang berlapis. akhirnya aksi berlanjut didepan polres.
Taphim Pimpinan AGRA Wonosobo, dalam orasinya mengutuk tindakan aparat kepolisian dikarawang, yang telah memukul dan melakukan penembakan terhadap petani dan para buruh yang bersolidaritas untuk menolak penggusuran. Yang mengakibatkan 1 orang luka tembak, 12 orang mengalami luka pukulan benda tumpul. Selain itu ia menyampaikan tuntutan agar pemerintah segera menarik mundur aparat kepolisian dan menghentikan eksekusi lahan ditelukjambe karawang, dan meminta kepada pemerintah untuk menghentikan pengalihfungsian lahan pertanian, dan laksanakan reforma agraria sejati
Secara khusus taphim menyampaikan bahwa perlawanan anti fasis harus dilancarkan oleh seluruh rakyat, sebab Ancaman fasisme akan terus meluas di Indonesia, terutama pedesaan sebab perampasan tanah akan terus masif di jalankan oleh para tuan tanah, borjuasi besar dan para kabir yang disokong dan bekerjasam dengan Imperialisme di Indonesia , serunya dalam penutup orasi politiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar